Perpektif

Menjadi Writerpreneur Buku Profesi Kekinian

gambar : net

Menjadi Writerpreneur Buku Profesi Kekinian

Oleh : Feryandi

 

Mungkin kebanyakan orang, agak asing jika mendengar istilah writerpreneur. Namun dapat dikenali sebagai dua kata yang disatukan menjadi frasa (kelompok kata), yaitu writer (penulis) dan entrepreneur (wirausaha). Writerpreneur adalah orang yang melakukan usaha dengan menjadi seorang wirausaha penulis baik itu penulis novel ataupun buku.

Bagi para penulis yang memiliki jiwa pertualangan dan menyukai tantangan profesi writerpreneur dapat menjadi salah satu pilihan tepat dan menyenangkan untuk dijadikan profesi diera kekinian.

Menjadi penulis itu merupakan hal yang biasa pada era saat ini tapi menjadi writerpreneur sebagai profesi pekerjaan memang memiliki prospek yang cukup cerah, namun harus dilakukan secara terus-menerus agar menjadi penulis produktif dan kreatif.

Saat ini toko buku maupun penerbit buku mulai tumbuh dan berkembang cukup subur, begitupun penulis-penulis muda banyak bermunculan seiring tumbuh pesatnya dunia percetakan dan penerbitan buku. Tidak salahnya mencoba profesi writerpreneur bagi para penulis pemula yang menyukai tantangan.

Menulislah berbagai buku yang memiliki pasar yang cukup bagus seperti buku-buku kewirausahaan, buku-buku motivasi. Buku-buku tentang motivasi dan kewirausahaan sangat laris manis di toko-toko buku saat ini. Setelah menulis naskah sebaiknya kerjasama dengan pihak ketiga yang kira-kira dapat mensponsori untuk biaya cetak buku tersebut. Kemudian setelah mendapat sponsor atau biaya cetak jangan lupa mencantumkan atau menyediakan halaman iklan atau pesan sponsor pada kover bagian terkahir buku tersebut.

Naskah buku tersebut kita tulis sendiri, edit sendiri, cetak sendiri, antar sendiri ke toko buku, jual sendiri dengan cara seminar, dan kerjasama dengan bank-bank sebagai hadiah bagi pembuka rekening baru dan berbagai strategi pemasaran yang bisa dilakukan. Itu baru namanya writerpreneur.

Sebaiknya cetak buku tersebut dengan sistem penerbitan indie saja, kemudian setelah buku dicetak maka akan dikirim ke alamat kita. Kemudian kita buat kerjasama pemasaran dan penjualan buku dengan beberapa toko buku dengan sistem konsinyasi. Kenapa tidak saya dianjurkan memasarkan buku hasil karya kita lewat distributor buku, karena distributor akan minta persen sebesar 40-55 persen. Lebih baik persen tersebut kita olah sendiri dan berikan kepada toko buku atau pembeli langsung.

Dimana entrepreneurship memang harus menjiwai seluruh proses penulisan itu. Pertama adalah kemandirian dalam hal menyiapkan ide-de bahan naskah tulisan, mengusahakan sendiri biaya cetak dan penerbitan dan cara memasarkannya. Kedua adalah kejujuran dalam mengungkapkan tulisan berdasarkan data dan fakta sebenarnya serta kejujuran dalam mencantumkan sumber-sumber tulisan.

Ketiga adalah inovasi yang terus-menerus dilakukan tentang judul sesuai dengan selera pasar terutama membangkitkan semangat dan cara berwirausaha untuk memperbaiki tulisan tersebut agar enak dibaca. Keempat adalah komitmen dalam menyelesaikan naskah dalam waktu tertentu agar produktif. Kelima adalah menentukan harga untuk sebuah buku. Keenam adalah melakukan upaya-upaya promosi yang unik ataupun melalui strategi penjualan yang dapat menyetuh langsung sasaran pembeli.

Seorang writerpreneur memang harus memiliki tingkat daya tahan dan daya banting yang tinggi karena akan berhadapan dengan penolakan serta berhadapan dengan persaingan dan peluang. Seorang writerpreneur harus tampil cerdik dan cerdas dalam memasarkan buku karyanya dengan cara yang berbeda.  Karena seorang writerpreneur  memang diciptakan bukan dilahirkan. Mereka tercipta oleh pengkondisian yang membangun jiwa sekaligus ikhtiar untuk bekarya menjadi wirausaha penulis yang sukses.

Writerpreneur mudah-mudahan akan penopang kemajuan bangsa, khususnya dibidang literasi. Berpengaruh dan menjadi kaya adalah impian banyak manusia. Namun, jalan pengaruh dan kaya paling bermakna adalah bekarya yaitu dengan menulis buku, karena efek buku yang luar biasa tetap bergema meski penulisnya sudah tiada. (***).

Penulis: Fery
Editor: editor

Baca Juga