Pangkalpinang

Ketua ISAA Rio Andiwijaya Mendukung Langkah Gubernur Babel Menghentikan Operasional Buka Tutup Jembatan Emas

ASPIRASIBABEL.COM |  Pangkalpinang -- Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Hidayat Arsani turut didampingi Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Fery Afriyanto, beserta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan dinas terkait, orang nomor satu di Negeri Serumpun Sebalai itu menyusuri sepanjang alur sungai dengan menggunakan kapal speed boat.

Setelah peninjauan, kondisi saat ini diketahui adanya pendangkalan yang mengakibatkan sulitnya arus keluar-masuk kapal di Pelabuhan Pangkalbalam. Kondisi ini dianggap cukup mengkhawatirkan bagi Gubernur Hidayat Arsani, terutama bagi kelangsungan perekonomian Babel yang mengakibatkan tingginya inflasi.

Selain itu, Gubernur Babel Hidayat juga berencana ingin menutup operasional buka tutupnya jembatan EMAS atau membuka jembatan untuk moda lintasan angkutan pelayaran.

Menanggapi kunjungan Gubernur Babel Hidayat Arsani beserta rombongan Forkopimda ke alur pelabuhan Pangkalbalam dan Jembatan EMAS, Selaku Ketua Indonesia Shipping Agencies Association (ISAA) Rio Andiwijaya sangat apresiasi langkah cepat Gubernur Babel Hidayat Arsani untuk turun langsung kelapangan meninjau pelabuhan Pangkalbalam kota Pangkalpinang.

Menurut Rio Andiwijaya yang juga Dirut PT Mose Indonesia Group yang bergerak dibidang pelayaran bahwa kunjungan Gubernur Babel merupakan bentuk kepeduliannya terhadap persoalan yang sering menjadi keluhan masyarakat pelayaran.

"Ini merupakan bentuk kepedulian Gubernur terhadap persoalan demi kemajuan perekonomian masyarakat Bangka Belitung," ujar Rio, Selasa (6/6/2025) kepada media saat ditemui dikantornya.

Rio sangat mendukung rencana Gubernur Bangka Belitung Hidayat Arsani untuk menutup operasional jembatan EMAS dan membuka jembatan agar memudahkan dan untuk kelancaran moda transportasi pelayaran.

"Saya pikir hal ini akan didukung masyarakat pelayaran demi untuk kelancaran arus masuk kapal maupun keluar dari pelabuhan Pangkalpinang, " terang Rio.

Selama ini memang ada kekhawatiran dari masyarakat pelayaran jika jembatan EMAS yang dalam kondisi tertutup tiba-tiba mengalami kendala tidak bisa dibuka kembali, hal ini akan mempengaruhi arus moda pelayaran.

"Bila bascule jembatan EMAS sampai gagal operasi tentunya transportasi laut di alur pelayaran terganggu fatal dan terakhirnya angkutan muatan menjadi" High cost Economic " pastinya juga berdampak bagi perekonomian masyarakat Babel, " Jelas Rio.

Lanjutnya, bagi sektor pelayaran di pangkalbalam dengan pembangunan jembatan ini musibah bagi moda pelayaran karena jembatan dibangun tepat di alur muara. (Fer).

Penulis:

Baca Juga