Pertambangan dan Lingkungan
Hentikan Tambang Liar Merbuk dan Kenari, Bupati: Penertiban Secara Persuasif
ASPIRASIBABEL.com | Koba - Masyarakat Bangka Tengah sangat resah atas ulah para penambang oasir timah ilegal di Blok Merbuk, Kenari, Punguk dan sekitarnya.
Lokasi Blok Merbuk, Kenari dan Punguk kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah yang sejak lama selalu di tolak dan menuai protes masyarakat sekitar atas aktivitas penambangan tanpa izin (PETI) atau tambang liar.
Akhir-akhir ini masyarakat sudah sangat marah dan melakukan berbagai aksi demonstrasi penolakan tambang ilegal tersebut. Dengan tidak tegasnya Aparat Penegak Hukum (APH) menangkap pelaku tambang ilegal tersebut membuat masyarakat mulai marah dan mengambil sikap protes.
Melihat itu, Bupati Bangka Tengah tidak tinggal diam dengan membentuk Tim Gabungan Penertiban tambang timah tanpa izin di sekitar wilayah Merbuk, Kenari dan sekitarnya.
Akhirnya, rapat gabungan, Selasa (13/8/2024) di Polres Bateng untuk membahas persoalan Tabang ilegal yang mulai marak.
Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman mengatakan bahwa penambangan liar harus di tertibkan namun dengan cara persuasif.
"Kegiatan penambangan ilegal di Merbuk, Kenari dan sekitarnya akan ditertibkan, saya harap penertiban dengan cara persuasif," kata Bupati.
Menurutnya pemerintah daerah terus mendorong agar kawasan Merbuk, Kenari dan sekitarnya dapat segera dilegalkan. "Kita juga berharap ada dorongan dari Provinsi Babel untuk mendorong agar dikeluarkan izin menambang agar masyarakat bisa bekerja menambang," harap Algafry Rahman.
Kita juga harap agar PT Timah dapat memberikan WIUPR kepada masyarakat agar masyarakat kita bisa menambang secara legal.
Sementara itu, Andri San aktivis Jaringan Aktivis Lingkungan Nusantara (JALIN) menegaskan kenapa persoalan penambangan liar ini terus terjadi di lokasi yang sama secara berulang kali bahkan berulang kali ditertibkan masih juga dilakukan penambangan secara liar, karena Aparat Penegak Hukum tidak tegas melakukan penindakan. Hanya melakukan himbauan, sosialisasi tanpa ada tindakan.
"Hal ini membuat masyarakat maupun kelompok mafia tambang ilegal tidak takut bahkan berusaha mencari celah koordinasi agar yang ilegal bisa dibiarkan terus menambang tanpa izin," ungkapnya.
Sikap ini membuat sebagian masyarakat kecewa atas kinerja aparat penegak hukum kita. Masalah penegakkan aturan dan membasmi tambang liar APH terlihat seperti macan ompong,'" tegas Andri.
Sebagai masyarakat kita tentunya sangat mendorong dan mendukung Polisi untuk menegakkan aturan bahkan tindakan penegakkan hukum tanpa pandang bulu.
Namun, kita hanya bisa melihat bagaimana kita masyarakat hanya bisa berharap suatu saat akan ada keadilan dalam menegakkan hukum tanpa pandang bulu. (Asp/Mgg).
Komentar