Warga Koba Ingin Aktivitas Tebang Ilegal Merbuk Kenari Di Hentikan Sebelum Izin Keluar

ASPIRASIBABEL.com | Koba - Tim Lingkar Tambang Koperasi Merbuk Kenari Kecamatan Koba Kabupaten Bangka Tengah melakukan konferensi pers dan mengundang masyarakat disekitar lokasi di kelurahan Berok, Simpang Perlang, Kelurahan Koba, Arung Dalam dan Desa Nibung, Sabtu (3/8/2024) di kawasan Blok Punguk, kecamatan Koba.

Salah satu tim Koperasi Merbuk Kenari menyampaikan bahwa keinginan mereka agar kawasan blok Merbuk dan Kenari dapat bekerja secara legal dengan adanya izin. Saat ini status kawasan blok Merbuk Kenari masuk Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK). Kita akan dorong Pj gubernur untuk mengeluarkan persetujuan.

Bisa nanti koperasi bekerja sama dengan BUMD Provinsi. Untuk itu, kita sedang memperjuangkan dan pada Senin (5/8/2024) mendatang akan mengirimkan surat ke Pj gubernur Babel. "Pada Rabu (7/8/2024) akan melakukan aksi damai ke kantor gubernur," kata Akbar.

Menurutnya, kedatangan masyarakat nanti ingin minta kejelasan terkait proses perizinan agar kegiatan tambang bisa berjalan tanpa ada razia. "Masyarakat ingin bekerja secara legal. Dan jangan salahkan kita nanti jika tidak ada kejelasan. "Mundur saja Pj gubernur," katanya.

Untuk aksi nanti, Hari Rabu (7/8/2024) kita akan menyiapkan 25 mobil dan sekitar 1000 orang ke kantor gubernur. "Mohon agar masyarakat meluangkan waktunya sehari saja untuk ke kantor gubernur," ujarnya.

Sementara, Bogel salah warga minta sebelum izin keluar, agar Tim dapat koordinasi dengan para pelaku Tambang Ilegal yang saat ini sedang melakukan penambangan di stop dulu.

"Bagaimana klu di hentikan dulu aktivitas penambangan yang belum ada izinnya ini," sembari menunjuk ke arah ponton ilegal yang sedang beraktivitas," tegasnya.

Pantauan media ini setidaknya ada 100 Ponton ilegal yang beraktivitas di lokasi Blok Merbuk dan Kenari serta puluhan TI user-user di sekitar lokasi sampai saat ini sudah beraktivitas kembali tanpa dilakukan penindakan tegas dari aparat penegak hukum. (Asp).