Lintas Daerah

Ada Proyek Tanpa Papan Nama, Warga Minta Bupati dan DPRD Turun Lapangan

ASPIRASIBABEL.com | Malang - Proyek pembangunan jembatan Kondang Lombok Dusun Lebak Sari Desa Lebak Harjo kecamatan Ampelgading kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur tidak dipasang papan informasi proyek.

Beberapa waktu lalu wartawan tim Gayamedia Group sempat turun kelapangan untuk melakukan investigasi ke lokasi. Sudah berupaya melakukan mengkonfirmasi terkait papan proyek yang terkesan disembunyikan (15/11/2023).

Berdasar pada undang-undang keterbukaan informasi publik seharusnya papan proyek tersebut terpampang jelas agar dapat diketahui oleh masyarakat, baik itu sumber anggaran maupun besaran anggaran begitu juga harus ada direksi kitnya dan gambar pekerjaan terpampang jelas sebelum proyek tersebut di mulai.

Hal tersebut senada dengan apa yang disampaikan oleh salah satu warga masyarakat setempat, yang berharap agar setiap proyek pekerjaan fisik apapun yang gunakan uang pemerintah uang negara agar dipasang informasi proyek nya supaya masyarakat sebagai penerima manfaat bisa ikut mengawasi supaya lebih maksimal hasilnya dan jauh dari penyimpangan

"Entah apa sebabnya, jarang sekali ada dipasang papan informasi proyek di daerah kami, berbeda dengan kabupaten sebelah, mereka tertib tampak disiplin dalam merealisasikan aturan," ujar salah satu warga Pn (40).

Kami berharap kedepannya para pelaksana proyek di daerah kami bisa lebih disiplin dan taat aturan" ungkapnya

Lebih lanjut warga minta Bupati dan DPRD serta dinas terkait agar bersedia untuk turun langsung ke lokasi untuk melihat langsung situasi dan kondisi warganya yang ada dipinggiran, dan fokus membangun dari pinggir, agar kesejahteraan warga pinggiran bisa cepat meningkat pesat seperti masyarakat yang ada di kota.

"Kami juga berharap sesekali Bupati dan anggota DPRD turunlah ke daerah kami untuk melihat situasi dan kondisi kami saat ini bagaimana infrastruktur di daerah kami sangat memprihatikan," ujar Pn (40) salah satu warga setempat yang tidak ingin disebut namanya, Rabu (31/1/2024).

Namun saat awak media ini datang ke lokasi proyek, salah satu pekerja yang mengaku kepala pekerja menyampaikan alasan, mengapa papan proyek tersebut tidak terpasang, jawabnya sangat tidak masuk akal, dan papan proyek tersebut terkesan disembuyikan.

"Papan proyek nya mungkin sudah rusak terkena angin," elaknya.

Kejanggalan lain yang ditemukan awak media ini adalah, sang pengawas yang seharusnya ada di lokasi, untuk mengawasi proyek pemerintah yang menelan anggaran miliaran rupiah tersebut, agar lebih maksimal hasilnya dan tidak terkesan asal asalan dalam pengerjaanya, namun faktanya sang pengawas pun tidak berada di lokasi.

Muncul dugaan bahwa sang pengawas tidak mungkin turun untuk mengawasi proyek tersebut, pasalnya di lokasi tidak ditemukan mes untuk menginap, tampak juga di lapangan sebagian para pekerja yang tidak gunakan APD.

Diduga material yg digunakan pun tidak jelas asal usulnya, sehingga diragukan kualitas dan kuantitas materialnya, pasalnya salah seorang yang diduga merupakan salah satu supplier material proyek tersebut, mengungkapkan kepada awak media ini, bahwa sebagian material proyek tersebut di dapat dari sungai setempat.

"Sebagian pasir dan batu nya kami beli dari warga sekitar mas, sebagian material besi dan semen dikirimkan dari pihak kontraktor CV, pasir bangunan ini kami ambil dari sungai Glidik dekat sini," ungkapnya.

Awak media ini pun mencoba untuk meminta nomor pengawas kepada kepala pekerja, untuk keperluan konfirmasi terkait kondisi fakta yang terjadi dilapangan, Namun sang pengawas pun terkesan disembunyikan oleh pekerja yang ada dilapangan.

"Pengawas sedang ada rapat katanya mas, nggak bisa kesini, kalau nomornya, mohon maaf saya tidak berani kasih," kata IM (45) kepala pekerja.

Lebih lanjut awak media pun mencoba untuk mendatangi kantor Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga kabupaten Malang, namun hasilnya pun sama saja, tak seorangpun yang berhasil ditemui untuk dikonfirmasi oleh awak media ini, semua terkesan disembunyikan.

"Maaf mas kepala dinas dan semua pejabat sedang tidak ada, PPK, PPTK, dan semua pejabat utama tidak ada ditempat, hari ini tidak ada yg bisa ditemui, ya kalau mau silahkan menunggu," ujar salah satu pegawai.

Ada apa dengan Dinas PU Bina Marga kabupaten Malang,
Bagaimana mungkin semua pejabat tidak ada dikantor saat jam dinas, yang anehnya lagi kondisi tersebut terjadi berulang kali, uniknya lagi dikantor tersebut tidak disediakan buku tamu, padahal buku tamu merupakan salah satu benteng birokrasi.

Setiap awak media ini datang dan berusaha untuk konfirmasi demi keseimbangan beritanya, hasilnya selalu nihil, lagi lagi awak media disuguhi dengan dugaan kebohongan, dan terkesan alergi dengan wartawan.

Awak media ini berharap kepada Bupati Malang agar segera mengevaluasi semua anggotanya agar lebih humanis terbuka kepada siapapun terlebih lagi kepada wartawan yang notabene merupakan kontrol sosial dan mitra pemerintah.

(Tim/red)

Penulis:

Baca Juga