Pangkalpinang
Ada yang Menolak Wacana PLTN Masuk Di Babel

ASPIRASIBABEL.com | Pangkalpinang - Saat ini suara-suara dan gejolak di masyarakat mulai muncul terkait adanya isu rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Pulau Gelasa, Desa Batu Beriga, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
"Kita mendengar di Pulau Gelasa akan dibangun PLTN. Informasi sudah ramai baik di media maupun di medsos," kata Ryan, Sekretaris DPD Pemuda Lira kabupaten Bangka Tengah, Sabtu (25/11/2203).
Ia mengatakan masih bingung, informasi yang masuk. Menurutnya, itu baru rencana saja, hanya di besar-besarkan.
"Kita jangan mudah terpengaruh, isu-isu yang belum tentu kebenarannya," ungkapnya.
Menurutnya, jika memang benar akan dibangun PLTN di Bangka Tengah, kita akan menggalang aksi untuk menolak pembangunan PLTN tersebut.
"Saya pribadi siap melawan dan menggalang masyarakat untuk menolak masuknya PLTN di Bangka Tengah," tegas Ryan.
Lanjutnya, bahwa PLTN memang bisa menghasilkan listrik dengan harga jual yang murah tapi dampak dan bahaya selalu mengintai kehidupan manusia. Percuma kita hidup, jika dalam kecemasan dan ketakutan akan bahaya. Manfaatnya tidak sebanding dengan rasa takut dan dampak kebocoran ataupun akibat bencana alam.
"Beberapa negara juga sudah mulai ada yang menutup PLTN seperti jerman,"terangnya.
"Apapun yang terjadi kita tetap menolak," tegasnya sekali lagi.
Hal yang sedikit berbeda, menurut pandangan Forum Laskar Bangka Belitung (Forlabb) Feryandi Komeng bahwa saat ini kita belum masuk pada tahap menolak atau mendukung.
"Justru kita melihat kabar rencana pembangunan PLTN ini hanya seperti "Drama Amrik" yang dimainkan oleh sekelompok orang dan suatu perusahaan yang memiliki tujuan dan kepentingan tertentu saja.
Saya melihat beberapa adegan yang dimainkan, seperti ada yang janggal dan memiliki tujuan terselubung yang hingga kini belum jelas.
Jika memang serius pihak pemerintah mau membangun PLTN tentunya akan ada regulasi dasar untuk melakukan kajian, survey tapak lokasi PLTN. Biasanya pihak BATAN yang kini melebur bersama Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) yang melakukannya bersama Surveyor Indonesia (SI).
"Ini regulasi dasar saja belum ada, keputusan dan ketetapan payung hukum belum ada. Setelah itu terpenuhi baru melakukan kajian dan survey sesuai peraturan.
Jika hasil Fisibility Study (FS) lokasi tapak tersebut dinyatakan layak baru lah memasuki tahapan selanjutnya. Proses ya masih panjang.
Nah yang terjadi saat ini , agak aneh. Tiba-tiba belum ada keputusan apapun, belum ada keputusan siapa yang akan melakukan. Tiba-tiba ada perusahaan swasta sudah berkoar-koar.
"Saya berharap PT Thorcoon bisa menahan diri sebelum semuanya jelas dan terang benderang, begitu ya" ujar Komeng yang sejak awal mengamati perkembangan terkait Babel Go Nuklir sejak 2010.
Sementara itu, Direktur Operasional PT Thorcon Power Indonesia Bob S Effendi mengatakan bahwa saat ini PT. Thorcoon Power Indonesia masih persiapan. Kita masih menunggu kepastian dari pemerintah pusat.
"Ada sekelompok orang kurang setuju." katanya.
Sesungguhnya hal ini tidak Perlu dihebohkan. Pada akhirnya akan ada perizinan dari pemerintah pusat, persetujuan pemerintah provinsi.
Kepala desa dan masyarakat Desa Batu Beriga sudah berkali-kali kita silahturahmi, sosialisasi.
"Masyarakat Batu Beriga dan Tanjung Berikat juga sudah tau kok. Waktu jamannya Pj Gubernur Suganda, bersama DPRD, Bapeten, EDSM kita sosialisasi," ungkapnya, Sabtu (25/11/2023).
Ada sekelompok orang yang mungkin gak setuju. Mungkin kurang setuju, karena kurang paham la ya. "Kalau mau aksi silahkan, itu hak mereka," ujar Bob.
Pemerintah pusat juga memasukan nuklir dalam bauran energi terbarukan. Pada akhirnya nanti akan ada proses perizinan dari pemerintah pusat, akan ada persetujuan dari pemerintah provinsi. Pemerintah daerah.
Kita baru menyatakan niat kitakan. Klu sudah jadi project baru melakukan sosialisasi. Jika sudah disetujui dari pemerintah pusat.
Saat disinggung banyak anggota DPRD Bateng yang belum mengetahui soal rencana pembangunan PLTN ini.
Bob jujur mengatakan bahwa Ketua DPRD Bateng hadir program Pemprov Babel Gula Kabung. Beliau tau. Kepala cabang kita resmi audiensi dengan Ketua DPRD. Ketua DPRD juga resmi meninjau kantor PT. Thorcon Power Indonesia di Jakarta.
"Tidak benar, DPRD Bateng tidak tahu, "ungkapnya.
Kita tidak bisa semuanya. Kita belum resmi. Nanti kalau sudah resmi baru kita sosialisasi.
Bahkan kita juga ikut membantu sekolah di Tanjung Berikat. Ini baru silahturahmi.
Jika seandainya ada izin dari pemerintah pusat untuk membangun PLTN.
"PT. Thorcon Power Indonesia yang akan membangun," Kata Bob. (Tim/Asp).
Komentar