Pangkalpinang

Walikota Pangkalpinang Maulan Aklil Berkunjung ke SLB Negeri

ASPIRASIBABEL.com | Pangkalpinang - Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil menghadiri acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriah di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pangkalpinang, Senin (16/10/2023).

Kedatangan Walikota langsung di sambut tari sambut yang dibawakan siswi SLB. Dia juga menyapa satu per satu siswa yang ingin bersalaman.

Acara yang diisi dengan hiburan dari siswa siswi SLB dan nganggung bareng ini juga di hadiri Sekda Kota Pangkalpinang, Kepala Dindikbud Pangkalpinang, Camat Girimaya, dan Lurah Sriwijaya.

Wali Kota Pangkalpinang yang biasa di sapa Molen ini melihat kondisi siswa di SLB. Dikatakan Molen  agar kita menjadi manusia yang harus lebih bersyukur, terutama telah diberi nikmat kesehatan.

"Sebagai manusia kita harus banyak bersyukur atas semua nikmat yang diberikan Allah SWT," ujar Molen.

Dilanjutkan Molen bahwa sejak tahun 2015, SLB Negeri ini menjadi kewenangan oleh pemerintah provinsi yang dulunya dinaungi oleh pemerintah kota. Namun kedatangannya ke sini agar silaturahmi dapat berlanjut dan membantu apa yang bisa dibantu oleh Pemkot Pangkalpinang.

“Saya juga mohon izin dan pamit, 15 November bulan depan sudah menjadi warga biasa. Mudah-mudahan kita bisa bertemu lagi dan lanjut silaturahmi,” kata Molen.

Kepala SLB Negeri Pangkalpinang, Sahara mengatakan, SLB ini berdiri pada tahun 1983. Ada tiga jenjang Pendidikan yaitu SDLB, SMPLB, dan SMALB. Tahun ajaran 2023/2024, lanjut Sahara, SLB menampung 331 siswa dengan lima jenis ketunaan meliputi, tuna netra, tuna rungu, tuna grahita, tuna daksa dan autis.

Untuk guru dan tenaga pendidik, Sahara menjabarkan, terdapat 54 orang guru. Sementara rombongan belajar (rombel) di sekolah ini berjumlah 76 rombel. Sahara menyebut, berbeda dengan sekolah lain, SLB diisi oleh lima siswa dalam satu rombel. Namun tanggung jawab dan tugas guru-guru tidak kalah berat.

Dia berharap alumni-alumni SLB Negeri ini dapat ditampung di instansi pemerintah maupun perusahaan-perusahaan karena dalam aturan sudah tertulis berapa persen memperkerjakan disabilitas. Meskipun berkebutuhan khusus, Sahara menuturkan, siswa-siswa SLB ini telah banyak mengukir prestasi bahkan sampai ke tingkat dunia.

“Anak-anak ini tidak perlu belas kasihan, tapi mereka perlu perhatian dari kita. Bisa menunjukkan dan menempatkan mereka di lingkungan masyarakat," ujar Sahara. (Rel).

Penulis:

Baca Juga