Bangka Tengah

PCNU Bateng Melaksanakan Sosialisasi Kepada Generasi Muda

ASPIRASIBABEL.com | Sungai Selan - PCNU Kabupaten Bangka Tengah mengadakan sosialisasi dengan mengusung tema penguatan, pencegahan, penanggulangan penyebaran paham radikalisme, intoleran dan terorisme di kalangan generasi muda, Selasa (16/5/2023) di MDTA Man'baul Huda Sungai Selan.

Ketua PC NU Bateng, KH. Maftuh Ali menyebutkan bahwa faktor faktor yang menguatkan peran NU dalam mencegah radikalisme adalah nilai-nilai Ahlisunnah Wal Jamaah, khazanah tradisi budaya warga Nahdliyyin, peran ulama NU dalam menyampaikan perdamaian antara nilai keagamaan dengan kebangsaan, lembaga pendidikan pesantren, sekolah formal berbasis NU, tasawuf dan thoriqoh.

Nahdatul Ulama (NU) merupakan organisasi yang didirikan untuk bertujuan mengembangkan ajaran-ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jamaah dan melindunginya dari kaum pembaru dan modern.

Dalam acara tersebut KH Maftuh Ali menyampaikan bahwa, ini adalah kegiatan perdana / pertama yang dilakukan oleh PCNU Bateng.

Pada kegiatan Halal Bihalal, Kapolda Babel Bersama Keluarga Besar Nahdatul Ulama, turut menyampaikan beberapa hal dalam acara tersebut.

"Kami membantu kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan oleh Nahdatul Ulama (NU) baik di provinsi maupun di wilayah," ujar Kapolda.

Selain itu saat ini Kapolda Babel punya program polisi RW agar masyarakat dapat langsung berkoordinasi jika terjadi sesuatu.

"Kita punya Program Polisi RW, jadi di tingkat RW ada Polisi sesuai tempat tinggal Polisi tersebut, dengan begitu masyarakat dapat langsung berkoordinasi dengan Polisi RW terkait permasalahan yang sering terjadi," terangnya.

Menurut Kapolda permasalahan yang utama di Babel ini adalah masalah Narkoba dan penyalahgunaan narkoba sudah menyasar ke seluruh kalangan baik tua, muda, perempuan dan remaja, jika tidak kita cegah dengan cepat kita akan kehilangan generasi penerus bangsa.

"Terkait penanggulangan radikalisme, terorisme dan intoleran kami siap kolaborasi dengan Polda Babel dalam upaya pencegahan," Imbuhnya.

Apalagi NU mengajarkan Hubbul Wathon Minal Iman, Jargon Pertahankan NKRI, jadi ulama-ulama NU itu tidak diragukan lagi tentang kecintaanya terhadap NKRI.

"Sesuai tema kita malam ini penguatan, pencegahan, penanggulangan penyebaran paham radikalisme, intoleran dan terorisme di kalangan generasi muda / kaum milenial sangat bagus dikarenakan yang mudah terpapar dengan paham-paham radikal adalah generasi muda, karena penyebaran paham radikalisme ini sebagian besar berasal dari media sosial," Papar Kapolda

Kapolda juga menyampaikan kepada generasi muda yang hadir, agar tidak mudah terprovokasi pada narasi di medsos yang ingin memecah belah anak bangsa

"Saya sampaikan kepada anak-anak muda yang hadir pada malam ini jangan mudah terprovokasi terhadap narasi-narasi di Medsos yang ingin memecah belah anak bangsa, contoh di YouTube ustadz-ustadz yang keningnya hitam, jenggot panjang yang sering menyalahkan/mengkafirkan kelompok lain yang berseberangan dengan pemahaman mereka," harapnya

"Ada salah satu santri saya, terus melanjutkan pendidikan ke salah satu Ponpes Tahfidz yang tidak bisa saya sebutkan namanya, setelah hafal beberapa juz Alquran sudah bisa memvonis bahwa tahlilan, dan lain lain sesat menyesatkan. Artinya di rumah-rumah Tahfidz sudah disusupi kelompok Wahabi dan kelompok Khawarij," katanya panjang lebar.

Untuk itu Kapolda berpesan kepada wali murid jika ingin memasukan anaknya ke Ponpes atau rumah-rumah Tahfidz harus mencari informasi terlebih dahulu, jangan sampai anak-anak ini natinya salah tempat dalam belajar agama.

Selain itu Kapolda juga mengharapkan agar kita harus paham apa artinya Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Wathaniyah.

Ukhuwah Islamiyah adalah gambaran tentang hubungan antara orang-orang Islam sebagai satu persaudaraan, dimana antara yang satu dengan yang lain seakan akan berada dalam satu ikatan jadi Ukhuwah Islamiyah itu pondoasi kerukunan umat beragama. Namun lebih dari itu, ukhuwah wathaniyah adalah sebuah komitmen persaudaraan antar seluruh masyarakat yang terdiri dari bermacam-macam agama, suku, bahasa dan budaya,.

Kedepanya, kata Kapolda, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi terhadap permasalahan ini, sasaran bukan hanya anak-anak madrasah tetapi kami akan melibatkan anak-anak GP Ansor dan anak-anak milenial.

"Nanti permasalahan ini bukan hanya kita adakan di madrasah tetapi akan kita sosialisasikan di pesantren-pesantren khususnya di wilayah Bangka Tengah," Tutupnya. (Asp/SM).

Penulis:

Baca Juga