Pemprov

Inflasi Babel September Capai 3,55 Persen, Suganda: Ketersediaan Beras Cukup Sampai Akhir Tahun

ASPIRASIBABEL.com | Pangkalpinang - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) terus berupaya menurunkan angka inflasi. Dimana saat ini Inflasi Bangka Belitung (Babel) tembus angka 3,55 persen.

Angka tersebut membuat Babel mengalami inflasi tertinggi se-Indonesia di September 2023. Dibandingkan dengan bulan sebelumnya, angka inflasi ini lebih tinggi dengan selisih 0,90 persen (mtm), atau 3,45 persen (yoy). Kondisi ini membuat Babel berada di atas angka inflasi nasional.

"Kondisi ini menjadi fokus perhatian kita bersama, dan perlu penanganan khusus dalam pengendaliannya," tegas Penjabat (Pj) Gubernur Babel, Suganda Pandapotan Pasaribu.

Berdasar catatan Badan Pusat Statistik (BPS), ada dua kota di Bangka Belitung (Babel) mengalami inflasi 0,90% (mtm) atau 3,55% (yoy). Gabungan dua kota ini yakni Pangkalpinang dan Tanjungpandan, Belitung.

Hal ini terjadi atau berasal dari kelompok pengeluaran (persen) bahan pokok beras. Nilainya, untuk Pangkalpinang sebesar 0,2888 persen dan Tanjungpandan 0,4030 persen.

Diketahui, pada April hingga Juli 2023, Bangka Belitung termasuk dalam sepuluh provinsi dengan tingkat inflasi terendah. Namun di September, Babel malah menjadi provinsi dengan angka inflasi tertinggi se-Indonesia.

Suganda mengatakan, pihaknya akan mengajak BPS untuk melihat kembali terkait pendataan, sehingga apa yang sudah dilakukan Satgas Pangan bisa dicatatkan secara utuh.

Menurutnya, jika pendataan dilakukan secara bersama, kemungkinan akan ada angka yang menjadi perimbangan.

"Kita berupaya melakukan langkah-langkah jangka pendek. Tadi, semua saran baik dari BI, Polda, Bulog, dan semua yang ikut di dalamnya, dalam jangka pendek ini ada beberapa hal yang kita lakukan," ujar Suganda.

Dijelaskan Suganda bahwa langkah jangka pendek yang dimaksud yakni dengan kembali membuka operasi pasar. Kemudian, untuk memastikan harga eceran tertinggi (HET) beras, Satgas Pangan Babel akan kembali melakukan sidak.

"Kita akan melihat distributor, rantai pangan, dan sebagainya. Kita juga akan melakukan subsidi terkait dengan angkutan bahan pangan ini, sehingga kita bisa melihat berapa sebenarnya harga yang layak, dan keuntungan yang diperoleh pedagang, sehingga harga di masyarakat bisa terkendali," tegas Suganda.

"Persediaan beras kita di Babel masih tercukupi. Saat ini persediaan beras di 1500 ton. Artinya, kalau berkurang akan ditambah. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir. Ketersediaan beras cukup hingga akhir tahun," tegasnya.

Sementara itu di Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, operasi pasar telah digelar sejak Jumat (6/10/2023) kemarin. Pemprov bersama instansi terkait di Babel telah menggelar rapat pengendalian inflasi. (Asp).

Penulis:

Baca Juga