Bangka Tengah

Pengerjaan Jembatan Nibung Senilai Rp26,3 Milyar Molor

ASPIRASIBABELcom - Koba - Kegiatan pengerjaan proyek pembangunan jembatan Nibung yang menghubungkan wialayah kabupaten Bangka Tengah dan Bangka Selatan menuai kritikan dari berbagai pihak karena masa pengerjaannya molor.

Meski dikenakan finalti berupa denda, namun kualitas jembatan yang merupakan jalan nasional dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tersebut dipertanyakan.

Ketika di konfirmasi, Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman mengatakan pemerintah telah berkomunikasi dengan pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

"Pihak kami telah berkomunikasi dengan BPJN terkait perihal pembangunan jembatan Nibung yang menghubungkan Koba-Toboali, kabupaten Bangka Tengah karena sampai Januari 2022 belum selesai pekerjaannya," ujar Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (27/01/2022).

Menurut BPJN kata Bupati, pihak kontraktor jembatan memang diberikan kelonggaran berupa penambahan waktu pengerjaan, sedangkan pinalti atau denda tetap diberlakukan setiap hari hingga selesai pekerjaan.

"Meski diberikan kelonggaran, namun denda tetap diberlakukan kepada perusahaan karena habis masa waktu pengerjaan," ungkapnya.

Terkait kualitas jembatan menurutnya, menyerahkan sepenuhnya kepada perusahaan sebagai pekerja, yang pasti hasilnya tetap berkualitas sesuai perencanaan meski ada penambahan waktu pengerjaan.

"Harapan kita tetap sesuai perencanaan awal dan SOP, jangan sampai hasilnya tidak sesuai keinginan," ucapnya.

Apakah mengganggu akses jalan, kata Bupati sejauh ini tidak, tetapi diharapkan lebih cepat pengerjaannya karena ketika curah hujan tinggi, bencana banjir bisa terjadi.

"Kalau aktivitas sejauh ini kita lancar seperti biasa, hanya saja pas musim hujan kita minta agak cepat pengerjaannya agar nanti jalan tersebut tidak banjir lagi," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Dadi Muradi saat dikonfirmasi mengungkapkan keterlambatan pengerjaan jembatan Nibung disebabkan adanya keterlambatan penyedia jasa mobilisasi tiang pancang. Selain itu, molornya kegiatan karena dipertengahan proyek kesulitan tenaga kerja akibat PPKM masa pandemi Covid-19.

"Ada keterlambatan penyedia jasa mobilisasi tiang pancang dan dipertengahan proyek kesulitan tenaga kerja akibat PPKM masa pandemi Covid-19," ujarnya, Kamis (27/1/22) sore.

Menurutnya, meski ada penambahan waktu pengerjaan tentu tidak mengurangi kualitas jembatan dan dijamin selesai sesuai spesifikasi perencanaan awal.

"Nggak pak, kualitas tetap sesuai dengan spesifikasi, dan penyedia bekerja dimasa denda. Insya Allah selesai pak, tinggal aspal dan pengecatan dan finishing, secara struktur sudah selesai. Mohon dukungan semoga bisa selesai awal Februari 2022 ini, sehingga bisa segera dimanfaatkan. Terkait perusahaan akan dikenakan denda," ungkapnya.

Diketahui pembangunan Jembatan Nibung merupakan proyek nasional Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI. Pembangunan jembatan

Pembangunan jembatan yang menggunakan anggaran APBN senilai Rp26,3 Milyar tersebut dimulai tanggal 31 Maret 2021 dan ditargetkan selesai tanggal 31 Desember 2021.

Pengerjaannya ditandai dengan adanya pemancangan tiang pertama yang dilaksanakan pada Sabtu (26/06/21) lalu. Konstruksi jembatan dibangun sepanjang 300 meter dengan lebar 10,6 meter. Struktur jembatan menggunakan pondasi tiang pancang beton diameter 500 mm serta bangunan atas gelagar setinggi 1,05 meter dan tinggi jembatan 4 meter. (Fer/Asp).

Penulis: Asp
Editor: Red1
Photographer: Asp

Baca Juga