Pangkalpinang

Gubernur Erzaldi Paparkan Skema Pembiayaan untuk Pelaku UMKM dan Ekonomi Kreatif

ASPIRASIBABEL.COM, PANGKALPINANG - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman memaparkan skema pembiayaan atau permodalan bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Ekonomi Kreatif dalam Virtual Business Gathering OK OCE melalui aplikasi Zoom, Sabtu (4/9/21).

Kegiatan Virtual Bussines Gathering yang ikut dihadiri oleh  Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno ini merupakan agenda Direktorat Kerjasama OK OCE Indonesia. Kegiatan hari ini merupakan puncak kegiatan yang telah diadakan tiap hari Sabtu dari bulan Agustus hingga September 2021 dengan konsep kurikulum 7 TOP OK OCE, untuk membantu pengembangan usaha para mitranya yang merupakan pelaku UMKM dan Ekonomi Kreatif.

Dalam paparannya Gubernur Erzaldi menyampaikan bahwa sebagaimana diketahui, permodalan adalah salah satu hal yang sangat penting sekali untuk menunjang kegiatan usaha, khususnya bagi para pelaku UMKM dan gerakan ekonomi kreatif. Pelaku UMKM dapat mengakses permodalan baik dari lembaga bank maupun non bank.

"Saat ini di Bangka Belitung, Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi salah satu skema permodalan yang mudah diakses oleh para pelaku ekonomi, selain lembaga bank ataupun perusahaan BUMN yang ikut membantu mengembangkan dan memudahkan akses permodalan bagi pelaku UMKM dan ekonomi kreatif," jelasnya.

Realisasi KUR di Bangka Belitung khusus untuk UMKM sampai dengan akhir Agustus ini dimanfaatkan oleh hampir 20.000 pelaku UMKM. Capaian ini merupakan komitmen dan semangat lembaga perbankan dan perusahaan dalam hal ini BUMN, yang membantu fasilitas akses permodalan.

"Kami yakin dan percaya, kemitraan seperti ini terus dapat ditumbuhkembangkan kepada masyarakat kita, dan yang paling utama adalah bagaimana ketika akses permodalan ini sudah bisa sangat lancar diberikan kepada para pelaku usaha," ungkapnya.

Selain itu menurut gubernur, yang harus diperhatikan adalah bagaimana upaya untuk mendampingi atau membina para pelaku UMKM agar dapat melaksanakan usahanya dengan baik. Dengan pendampingan terus- menerus akan memberikan semangat kepada para pelaku UMKM.

Untuk mendukung hal tersebut, bersama pihak perbankan dan BUMN selain memberikan bantuan akses permodalan, pihaknya juga memberikan pendampingan dan pembinaan, termasuk memberikan bantuan akses pasar bagi produk-produk pelaku UMKM dan ekonomi kreatif. Seperti yang dilakukan Provinsi Babel salah satunya adalah memberikan bantuan pengemasan.
Pengemasan menjadi modal yang tidak bisa diabaikan oleh para pelaku UMKM.

Gubernur pun menyampaikan pesan kepada pelaku UMKM dan ekonomi kreatif (ekraf) untuk terus bersemangat.

"Tentunya tantangan pasar yang kita hadapi di era pandemi ini sangat ketat, namun jangan kita terima begitu saja. Tetapi sebaliknya jadikan tantangan itu sebagai peluang. Membalik tantangan menjadi peluang bukanlah tugas yang ringan, tetapi semakin kita kreatif, semakin kita berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai stakeholder dan mitra, saya yakin peluang lainnya akan lebih terbuka," yakinnya.

Gubernur mengingatkan pentingnya memanfaatkan kemajuan teknologi sehingga dapat lebih mudah dalam mengakses pasar ataupun informasi termasuk memperluas akses pasar produk.

"Semoga dengan kehadiran OK OCE dalam kegiatan ini akan memberikan solusi khususnya masalah permodalan bagi para pelaku UMKM dan ekraf," pungkasnya

Senada dengan Gubernur, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) yang juga sekaligus Koordinator Wilayah (Korwil) ICSB, dan Ketua Dewan Pembina Gerakan Ekonomi Kreatif (Gekraf) Bangka Belitung, Melati Erzaldi dalam kesempatan itu memaparkan tentang Peranan Dekranasda dan pemerintah dalam membangkitkan UMKM melalui akses permodalan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Dekranasda Babel yang berdiri sejak tahun 2008 disebutkannya adalah sebagai wadah pelestarian dan pengembangan produk kerajinan yang berkualitas dan berdaya saing sebagai ikon Bangka Belitung.

Dekranasda Bangka Belitung mencatat saat ini memiliki karya seni yang tinggi di bidang kerajinan/kriya, serta memiliki cita rasa yang khas dan enak untuk produk kuliner atau makanan.

Pihaknya juga telah melakukan pemetaan terhadap permasalahan yang ditemui oleh para pelaku UMKM dan ekraf dalam usahanya, yang salahsatunya adalah keterbatasan dan akses permodalan.

Oleh sebab itu Dekranasda bersama Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan dengan didukung oleh gubernur membantu para pelaku UMKM dan Ekonomi Kreatif untuk memajukan usahanya melalui berbagai program bantuan pendampingan dan pembinaan seperti kemasan, perizinan, pembukuan, pemasaran, peningkatan pengetahuan dan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) serta transfer teknologi serta akses permodalan.

Program itu menurut Ketua Dekranasda Babel merupakan program sinergi dengan OK OCE untuk membantu pertumbuhan UMKM untuk terus maju.

Sementara itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno dalam kesempatan itu memaparkan Akses Permodalan untuk UMKM dan Ekonomi Kreatif dampingan OK OCE.

Menparekraf menjelaskan di masa pandemi Covid-19 ini menurut data dan angka terjadi kontraksi di berbagai lini di sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang cenderung stabil namun tetap mengalami kontraksi. Justru di subsektor ekonomi kreatif seperti tv, radio serta aplikasi dan pengembang permainan  mengalami peningkatan.

"Jika kriya dan kuliner yang merupakan 70 persen dari sub sektor ekonomi kreatif dapat bertranformasi maka dapat membuka peluang kerja seluas-luasnya bagi masyarakat," ungkapnya

Terkait tantangan akses perbankan pihaknya berterimakasih kepada perbankan yang lebih agresif dengan berbagai produk. Selain modal sebagi pilar utama, para pelaku UMKM dan Ekonomi Kreatif melalui OK OCE harus memanfaatkan teknologi.

Dari Menparekraf sendiri ada beberapa program akses pembiayaan seperti hibah yang didorong melalui Bantuan Intensif Pemerintah (BIP), Match Making atau Temu Bisnis serta Peningkatan Kapasitas yang akan disinergikan dengan oleh OK OCE melalui 7 langkah TOP.

Pihaknya juga menggunakan tiga pilar yaitu Inovasi, Adaptasi dan Kolaborasi, serta program unggulan seperti Bangga Buatan Indonesia yang diharapkan bisa memberikan fasilitas on boarding bagi 30 juta UMKM di Indonesia.

"Seperti program yang akan diluncurkan di Bangka Belitung, untuk mendorong lebih banyak masyarakat terutama para anak-anak muda yang bisa bergabung di Beli Kreatif Lokal, Beli Kreatif Bangka Belitung," ungkapnya. (Rel/Adv).

Penulis : Lulus
Foto/Video : Saktio/Aris
Editor : Imelda

Penulis: Rell Diskominfo
Editor: Red1

Baca Juga