Pangkalpinang
Warga Kota Pangkalpinang Minta Rumahnya Tidak Banjir Lagi
ASPIRASIBABEL.COM | Saat wartawan melintas di jalan R. Hundani Rt 05, Rw 02 kelurahan Gabek 2, kecamatan Gabek, Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terlihat jelas beberapa rumah warga setempat terendam banjir pukul 22.00 Wib, Minggu, (18/10/2020).
Beberapa rumah warga kelurahan Gabek 2 ini berdampingan dengan perumahan GCR 2.
Di duga semenjak dibangun perumahan ini beberapa rumah samping perumahan banjir karena tidak ada bandar atau irigasi pembatasan antara rumah warga dengan perumahan tersebut.
Pantauan Aspirasibabel.com Kedalaman banjir di perkirakan mencapai 30 cm. Ada juga sampai menutup teras rumah penduduk yang kedalamannya diperkirakan mencapai 70 cm.
Ketika di konfirmasi kepada penduduk setempat bahwa banjir terjadi sejak hujan sore hari perkiraan dari pukul 17.30 Wib sampai malam masih terus hujan.
"Dulu saya tinggal disini tidak pernah banjir. Banjir ini disebabkan tidak ada bandar pembatasan antara rumah saya dengan perumahan sebelah. Saya tinggal sudah dari tahun 2015 sampai dengan sekarang baru terjadi banjir" tutur Ibu Sumiati yang rumahnya terendam banjir 30 cm.
"Semenjak Perumahan "GCR 2" di bangun tidak di buat bandar atau saluran irigasi. yang ada langsung dibuat buntu. Tidak ada bandar air meluap masuk ke rumah", ujar Suwito yang rumahnya juga terendam banjir.
Suwito juga menyampaikan harapannya agar Pemerintah Kota Pangkalpinang segera tanggap membuat saluran irigasi atau bandar agar tidak terjadi kebanjiran lagi.
Kemudian, Saat dikonfirmasi Ketua Pelaksana Harian BPBD Kota Pangkalpinang Ir. Izhwarhadi, MT mengatakan bahwa solusi untuk ini kita harus gandeng bersama jadi pada saat pembuatan IMB mereka tidak pernah koordinasi dengan kita.
"Ini daerah resapan jadi bukan harus di timbun. kita siap bergerak untuk itu OPD terkait koordinasi dulu sebelum mengeluarkan IMB," imbuhnya saat di temui, Senin (19/10/2020).
Lanjutnya, ini pertimbangan ekonomi yang di utamakan dan pertimbangkan keselamatan yang di abaikan", kata Izhwarhadi dengan nada kesal. (Jen/Red1).
Komentar