Lomba Menulis
IPJI Babel Gelar Lomba Menulis Tingkat Pelajar Basel
ASPIRASIBABEL.COM - TOBOALI, Dalam rangka memperingati bulan bahasa dan HUT Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia (IPJI) pada 28 Oktober 2019, Dewan Pimpinan Wilayah Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia (IPJI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan mengadakan Workshop Kepenulisan dan Lomba Menulis Opini bertemakan potensi destinasi wisata di Kabupaten Bangka Selatan.
Lomba menulis ini akan memperebutkan trofi dan hadiah Bupati Bangka Selatan. Ketua IPJI Babel Feryandi Komeng mengungkapkan, tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan generasi muda khususnya pelajar dalam bidang kepenulisan serta mengasah kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya khususnya potensi-potensi destinasi wisata yang ada.
“Kita berharap minat membaca buku dan melatih kemampuan menulis para pelajar di Bangka Selatan terus meningkat sehingga nantinya pelajar menjadi generasi muda yang literat,” terang Feryandi Komeng Senin (23/9/2019).
Menurutnya, ketentuan dan persyaratan lomba menulis opini ini yakni pelajar tingkat SLTA/ sederajat se-kabupaten Bangka Selatan. Naskah diketik dengan huruf times new roman, spasi 1,5 dengan jumlah kata sebanyak 700-1000 kata.
Tema naskah tentang potensi destinasi wisata yang ada di Bangka Selatan. Kirim naskah, biodata penulis dan kartu identitas ke alamat surel: literasi.lombamenulis@gmail.com.
Waktu pengiriman naskah 20 September-18 Oktober 2019, penjurian 19-20 Oktober 2019 dan penyerahan hadiah pada 22 Oktober 2019 pada saat workshop kepenulisan. Hadiah lomba menulis memperebutkan hadiah Bupati Bangka Selatan ini yakni trofi, piagam penghargaan, dan uang pembinaan.
Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat, seluruh peserta wajib mengikuti ketentuan dan persyaratan yang sudah ditetapkan.
Dikatakan Komeng yang juga penggagas berdirinya Komunitas Literasi Bangka Belitung ini, memang untuk menggalakkan minat membaca buku dan melatih kemampuan menulis karya pada era serba digital saat ini cukup sulit, namun kalau tidak dimulai kapan lagi, karena generasi muda sebagai salah satu penerus tongkat estafet kepemimpinan, selanjutnya harus memiliki berbagai kemampuan. Bagaimana jadinya jika generasi muda tidak suka membaca bahkan tidak memiliki kemampuan menganalisa dan menulis, tidak peka terhadap lingkungan sekitar.
“Melalui kegiatan lomba menulis opini dan workshop kepenulisan ini, kami berharap dapat mengasah dan meningkatkan kemampuan literasi generasi muda,” harap Komeng. (Red1/Rel).
Komentar